Thursday, December 6, 2018

Struktur kalimat dan gaya kalimat Bahasa Indonesia

2.1  Struktur Kalimat dan Gaya Kalimat
Kalimat adalah satuan pikiran atau perasaan yang dinyatakan dengan subjek dan predikat secara logis.Dalam karangan,kalimat merupakan satuan yang terkecil; dalam analisis gramatikal,satuan yang terbesar,di samping yang lebih kecil; frasa dan klausa.

2.2  Jenis Kalimat
Kalimat menjelaska pikiran dan perasaan pembicara atau penulis.Jenis pikiran dan perasaan berbeda-beda; alasan berkomunikasi juga berbeda-beda.Tidak mengherankan jenis kalimat juga berbeda-beda.Penggolongannya dapat didasarkan pada maksudnya,strukturnya,dan bentuk retorikanya.

Kalimat Menurut Maksudnya
Menurut fungsinya,jenis kalimat dapat diperinci menjadi pernyataan,pernyataan,perintah,dan permintaan,dan seruan.Dalam bahasa lisan,intonasi yang khas menjelaskan kapan kita berhadapan dengan salah satu jenis itu.Dalam bahasa tulisan,perbedaan dijelaskan oleh bermacam-macam tanda baca.
a. Kalimat Pernyataan (kalimat deklaratif)
Pernyataan “menyatakan” sesuatu dengan lengkap pada waktu penutur ingin menyampaikan informasi kepada lawan berbahasanya(intonasi menurun: tanda titik),Misalnya,kami sudah ditatar.


b. Kalimat Pertanyaan (kalimat introgatif)
Pertanyaan “bertanya” atau “meminta”.Kalimat ini di pakai jika penutut ingin memperoleh informasi atau reaksi(perbuatan,jawaban) yang diharapkanya (intonasi meningkat,menurun; tanda tanya).Pertanyaan sering diawali oleh kata tanya;,apa,kapan,bilamana,siapa,yang mana,bagaimana,dimana,mengapa,berapa.Misalnya, Kapan Saudara datang? Bagaimana membuat pesawat itu? Pukul berapa sekarang?

c. Kalimat Perintah dan Permintaan (kalimat imperatih)
Perintah “menyuruh” atau “melarang” orang berbuat sesuatu(intonasi menurun: tanda titik atau tanda seru).Perhatikan pemakaian-lah,sudilah,sukalah,jangan.Misalnya, Bukakanlah pintu.Sukalah menjawab surat ini dalam waktu dekat.Jangan rebut.



d. Kalimat Seruan (kalimat ekslamatif)
Seruan “mengungkapkan” perasaan yang kuat atau yang mendadak.Dalam karangan yang baik kalimat seruan jarang dipakai(intonasi meningkat,menurun: tanda seru atau tanda titik).Misalnya,Bukan main,cantiknya.Panasnya, hari ini!


2.3 Jenis Kalimat Menurut Sturuktur Gramatikalnya
Menurut strukturnya,kalimat berjenis(simpleks) dan majemuk (kompleks).Yang majemuk  dapat bersifat setara(koordinatif),
Tidak setara(subordinatif),ataupun campuran(koordinatif subordinatif).Semuanya dipakai dalam karangan yang baik sesuai dengan pokok pikiran yang diajukan.Gagasan yang tunggal dinyatakan dalam kalimat tunggal; gagasan yang bersegi-segi diungkapkann dengan kalimat majemuk.


2.3.1 Kalimat Tunggal (Simpleks)
           Kalimat tunggal terdiri atas satu objek dan satu predikat,tetapi yang masing-masing dapat berupa bentuk majemuk.Misalnya,Amir (dan saya) menulis (dan membaca),Kami bekerja bakti,Mereka menonton film di tengah kota.

2.3.2 Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara terdiri atas dua suku kalimat (klausa),atau lebih,yang bebas atau lebih.Tanda koma  memisahkan suku kalimat itu jika subjeknya berbeda,jika kata penghubungnya menunjukan pertentangan,atau jika suku sama pentingnya (sejumlah kalimat tunggal) dituangkan kami rata-rata masih muda,tetapi warga RT Kampung Jati pada umumnya tua-tua.Kami membaca,dan mereka bermain pingpong.

2.3.3 Kalimat Majemuk Tak Setara (Bertingkat)
Kalimat majemuk tak setara terdiri atas satu kalimat yang bebas dan suku kalimat atau lebih yang tidak bebas.Jalinan kalimat jenis itu menggambarkan taraf kepentingan yang berbeda-beda di antara unsur gagasan yang majemuk.Inti gagasan dituangkan ke dalam suku induk,sedangkan pertaliannya dari sudut pandang waktu,sebab-akibat,tujuan,dan syarat isi dengan aspek gagasan yang lain,yang terungkap dalam suku anak,akan ternyata dari tata susunan.Misalnya,Karena sudah malam,kami ingin pulang.Para pemain boleh beristirahat jika sudah lelah.Ketika di Jakarta,saya berkenalan dengan rekan dari daerah lain
.
2.3.4 Kalimat  Majemuk Campuran
Kalimat jenis ini terdiri dari dua suku bebas atau lebih (sifat kesetaraannya) dan satu suku terkait atau lebih (sifat kesetaraannya).Misalnya,Karena sudah malam,kami berhenti dan semua kawan kami langsung pulang.Kami pulang,tetapi semua kawan kami masih tinggal karana belum selesai pekerjaannya.


2.4 Jenis Kalimat Menurut Bentuk Gayanya (Retoriknya)
Bentuk retoriknya di sini berarti rancangan,gaya,tata susunan,atau   arsitektur kalimat yang menentukan efeknya terhadap pendengar atau pembacanya.Kalimat yang secara gramatikalnya sudah baik belum tentu memuaskan dari sudut retoriknya.Unsur kalimat harus dikendalikan dan dikelompokkan;kata yang tepat harus dipilih dan ditata,sehingga hasilnya menunjuk keserasian.Pendek kata,kalimat itu harus efektif.Menurut bentuk retoriknya,kalimat dapat digolongkan jadi kalimat yang melepas (induk-anak),kalimat yang berklimaks (anak induk),dan kalimat yang berimbang (setara atau campuran).

2.4.1 kalimat yang Melepas (loose sentence)
Kalimat yang melepas mulai dengan struktur S-P (atau suku induk) yang diikuti unsur tamabahan yang sifatnya manasuka.Kalimat itu sudah lengkap walaupun unsur tambahan itu dihilingkan.Misalnya,Saya tidak akan datang jika nanti hujan.Kami belajar di aula.

2.4.2 Kalimat yang Berklimaks (periodic sentence)
Kalimat yang berklimaks mulai  unsur tambahan yang diikuti oleh struktur utama (atau suku induk) sehingga membangun keterangan.Kalimat itu baru selesai dan lengkap dengan adanya kata yang terakhir.Misalnya,jika nanti hujan,saya tidak akan datang.Belajar di aula,kami.Di aula,kami belajar,kami di aula.

2.4.3 Kalimat yang berimbang (balanced sentence)
Kalimat yang berimbang ialah kalimat majemuk setara atau campuran yang strukturnya memperlihatkan kesejajaran.Gagasan yang menunjukkan penalaran yang sejalan dituangkan dalam bangun kalimat yang bersimetri. Misalnya,Petatar boleh belajar,boleh belajar,boleh bersantai.Mereka memilih buku ini,atau menghafalkan diktat ini.

2.5 Keefektifan Kalimat
Keefektifan kalimat diukur dari sudut pandangan banyak sedikitnya kalimat itu berhasil mencapai sasaran komunikasinya.Kalimat yang efektif dapat meyakinkan dan menarik perhatian pendengar atau pembaca karena memiliki ciri: keutuhan,perpautan,penegasan,ekonomi,dan variasi.

2.5.1 Keutuhan
Kalimat yang baik mempunyai kesatuan struktur dan kesatuan logika yang jalin-menjalin.Kesatuan struktur di peroleh dengan adanya subjek dan predikat.Jika salah satu tidak ada kita berhadapan dengan penggalan yang bukan kalimat. Kesatuan logika akan nyata jika unsur kalimatnya jelas bertalian.Unsur yang tidak relevan yang dimasukkan merusak kesatuan itu.

   2.5.2  Perpautan
      Perpautan dalam kalimat menyangkut masalah pertalian di antara unsur-unsurnya.Pertalian itu dapat dijelaskan oleh penataan kata,frasa,dan suku kalimat yang tepat.Perpautan itu akan lebih nyata jika (1) pemakaian kata ganti diperhatikan; (2) gagasan yang sejajar dituangkan ke dalam bangun yang sejajar; dan (3) jika sudut pandangan (ragam,orang) tetap,dipertahankan.

  2.5.3  Penegasan
     Penegasan ialah ciri yang berupa pemustan pikiran pada bagian kalimat yang terpenting.Penegaasan dapat dicapai dengan pengubuhan urutan yang lazim,dengan pengulangan,dengan pemilihan ragam tertentu (pasif,aktif),atau dengan menggunakan pungtuasi khusus.

  2.5.4  Ekonomi
     Ekonomi dalam kalimat ialah penghematan dalam pemakaian kata.Hal itu tidak berarti bahwa yang perlu,atau yang menambahkan nilai artistic,boleh dihilangkan.Maksudnya ialah pembuangan kata yang mubazir dan konstruksi yang meliuk-liuk.

 2.5.5 Variasi
         Kelincahan pikiran dan bahasa dinyatakan juga oleh variasi bentuk kalimat yang berurutan.Cara-caranya: (1) pemakaian berbagai jenis kalimat menurut struktur gramatikalnya dan bentuk retorik: (2) pemakaian kalimat yang panjangnya berbeda-beda: dan (3) pemakaian urutan unsur kalimat yang berselang-seling.

No comments:

Post a Comment