ZAMAN HELENISME,ZAMAN PATRISTIK, DAN SKOLASTIK
ZAMAN HELENISME
Helenisme berasal dari ‘hellas’ = Yunani. Maksudnya, kebudayaan Yunani yang membanjiri seluruh wilayah kerajaan Iskandar Yang Agung, yang membentang dari India Barat hingga Mesir.
Lalu-lintas intelektualnya terpusat di Athena (Yunani), Alexandria (Mesir), Antiochia (Syiria, Syam)
Kala itu ada 3 aliran filsafat yang ternama:
1. STOISME (Zeno, 333 SM). Ajarannya etis, bahwa manusia akan bahagia bila tindakannya didasarkan pada rasio sehat, sesuai akalbudinya (rasional), tidak emosional. Dalam keadaan ia akan mencapai apa yang disebut ‘apathea (keadaan bebas, tanpa beban).
2. EPIKURISME (Epikuros, 341 SM). Ajarannya etis. Dikatakan, manusia harus memiliki kenikmatan sebanyak-banyaknya, tetapi kenikmatan tidak boleh memiliki kita. Itulah kebahagiaan, yakni sikap bijaksana untuk dapat membatasi diri.
3. NEO-PLATONIS (Plotinos, 205-270 SM), filsuf MESIR. Filsafatnya kondang dengan sebutan EMANASI. Alam, katanya, adalah pendleweran atau tumpahan (emanasi) dari Yang Esa dan yang kembali pada-Nya. Ini terjadi karena adanya ‘eros’ (kerinduan pada Ilahi).
ZAMAN PATRISTIK DAN SKOLASTIK (400 1500 M)
Ini adalah jaman para Bapa Gereja dan sekolah-sekolah biara. Terjadi pada penghujung Jaman Kuno dan Abad Pertengahan, yang memang menunjukkan kuatnya dominasi gereja / iman kristiani. Masa emasnya dicapai pada era patristik dan skolastik, selain oleh besarnya pengaruh dari para filsuf muslim dan yahudi, terutama pada periode yang mempersiapkan Skolastik, yaitu sekitar tahun 900 dan 1200.
a. Zaman Patristik
Patres (Latin) = Bapa Gereja, pater. Dibagi Patristik Yunani dan Patristik Romawi.
- Patristik Yunani (Patristik Timur), dengan para tokoh: Clemen dan Alexandria (150-215) Origenes (185-254) Gregorius dari Naziane (330-390) Gregorius dari Neza (3 35-394) Basilius (330-3 79) Dionysios Areopagita (± 500)
- Patristik Latin (Patristik Barat), dengan tokoh: Helarius (31 5-367) Ambrogius (3 39-397) Hieronymus (347-420) Agustinus (3 54-430) Umumnya ajarannya dipengaruhi filsafat PLOTINUS, dengan ciri khas membela gereja dan serangan orang ‘kafir’. Visi filosofisnya sama yakni rnenunjukkan bahwa iman sesuai dengan pikiran-pikiran terdalam manusia.
b. Zaman Skolastik Setelah kurang lebih 1000 tahun pikiran Plotinus mengharu-biru blantika filsafat, mulailah ia tergesar oleh Aristoteles yang dikenalkan oleh para filsuf Islam macam Avecina (980-1087), Mamonides, dan terutama Averroes (1126- 1198) yang kondang dengan sebutan ‘Sang Komentator’ bagi ‘Sang Filsuf, Aristoteles.
Mengapa disebut Skolastik (Bhs. Latin: scholasticus = guru) Karena filsafat kala itu mulai diajarkan di sekolah-sekolah biara dan universitas dengan kurikulum tetap.
Tokohnya antara lain Thomas Aquino (1225-1274), Bonaventura (1217- 1274), Yohanes Duns Scotus (1266-1308), Albertus Magnus (12001280). Tema pokok ajaran mengenai hubungan iman-akal, eksistensi Tuhan, antropoingi, etika, dan politik.
No comments:
Post a Comment