Friday, December 7, 2018

Filsafat jaman keemasan yunani

JAMAN KEEMASAN YUNANI FILSAFAT
 Yunani mencapai puncak pada era SPA (Socrates Plato Aristotle). SOCRATES muncul dengan seruannya yang termasyhur: ‘gnothi seauton’ (kenalilah dirimu sendiri). Sejak itu pemikiran filsafat lebih mengarah pada hakikat manusia, alias berubah dari corak kosmosentris ke antroposentris. Soerates tidak meninggalkan karyanya dalam bentuk pustaka., kecuali kemudian nanti ditulis oleh muridnya. Karya filsafatnya tumbuh melalui kegiatan dialog intensif. Dari dialog tersebut terkuaklah hakikat keadilan, kebenaran, kebahagiaan dan sebagainya. Metodenya demikian lain disebut ‘meiutika tekhne’ (teknik pembidanan), yakni bidan bagi lahirnya kebenaran atau hakikat.
 Cara dialog demikian menyebabkan sikap kritis, karena setiap pernyataan diperdalam maknanya dengan selalu ditanyakan kembali. Ini pulalah yang menyebabkan pemerintah setempat menganggap Socrates telah meracuni pikiran massa kala itu hingga harus membayarnya dengan dihukum menenggak racun. Ia getol menekankan pentingnya akal-budi. Salah satu ajaran pokonya mengatakan bahwa akal-budi merupakan norma penting bagi tindakan manusia. Kebahagiaan seseorang karenanya adalah tergantung pada baik tidaknya pengetahuan yang dimiliki.
 PLATO adalah murid Sokrates yang menuliskan karya-karya gurunya. Filsafatnya yang terkenal adalah tentang ‘dunia ide’. Dunia yang sesungguhnya adalah dunia ide yang sifatnya tetap dan abadi. Dunia nyata ini sebenannya hanya bayangan dari dunia ide, maka sifatnya maya dan berubah-ubah. Manusia sering salah sangka dengan ini, sehingga pengetahuannya atas apapun selalu keliru karena berangkat dari dasar yang salah.
 Filsafatnya ia gambarkan dengan “The Story of the Cave Man”. Filsafatnya merupakan jalan tengah antara Heraklitos (bahwa segalanya berubah) dan Parmenides (segalanya tetap). Yang tetap itulah ‘dunia ide’, yang berubah-ubah adalah dunia nyata ini. Filsafat Plato umumnya bersifat khayali, idealis. Karyanya amat bisa meliputi logika, epistemologi, etika, antropologi, kosmologi dan estetika. Bersama Socrates ia mempengaruhi Filsafat Barat selama kurang-lebih 2000 tahun.
 ARISTOTELES adalah murid Plato yang menjadi penasihat Iskandar Yang Agung (Dzul Qornain). la tak sependapat dengan Plato mengenai ‘dunia ide’. Menurutnya ‘dunia ide’ bukan di dunia sana tapi justru ada di dunia sehari-hari kita, yakni berada pada benda-benda. Setiap benda, katanya, selalu terdiri hyle (materi) dan morfe (bentuk). Meskipun sudah ada materinya (bahan), benda tak kan berwujud bila tak ada bentuknya (morfe). Morfe inilah yang menjadi ide keberadaan benda-benda. Jadi ia nyata ada di dunia ini.
 Pikiran Aristoteles dikenal sistematis dan mendalam. Karyanya meliputi bidang biologi. Etika, IPA, metafisika, bahasa dan terutama logika. Teori-teorinya masih dipakai sampai kini.

No comments:

Post a Comment