Saturday, December 8, 2018

Filsafat Barat Zaman Sekarang

FILSAFAT BARAT JAMAN SEKARANG


  Jika abad 17 dan 18 Filsafat Barat didominir 3 aliran besar: rasionalisme, empirisme, dan idealisme, maka pada abad 19 dan 20 ini aliran-aliran baru bermunculan. Beberapa aliran tersebut antara lain sebagai berikut.

POSITIVISME Tokohnya August Comte. Menurutnya pemikiran manusia, pemikiran dalam ilmu, dan pemikiran suku bangsa manusia itu melewati 3 tahap: teologis, metafisi, positif-ilmiah.
  Bocah-bocah dan suku primitif > butuh dewa-dewa untuk menenangkan gejaIa-gejala.
Remaja dan suku yang mulai tidak primitif> sudah tak butuh dewa, tapi prinsip yang abstrak-metafisi untuk menerangkan fenomena.
 Orang dewasa dan manusia modem > hanya pakai metode positif-ilmiah. Positivisme (lawannya khayalan metafisis) populer di lnggris : oleh J. Stuart Mill dan H. Spencer. Abad 20 faham ini diperbarui oleh ‘lingkaran Wina’ sebagai neopositivisme.

MARXISME Filsafat tidak boleh hanya memberi interpretasi saja, tapi harus merumuskan ideologi yang dapat mengubah dunia. Hakikat sesuatu adalah materi, yang berkembang melalui proses tesa-antitesa-sintesa.
Beberapa konsep penting filsafat Marxis adalah ‘Materialisme dealektis’, ‘materialisme historis’, komunis. Tokoh: Karl Marx dan F. Engeis.

EKSITENSIALISME Filsafat harus berpangkal pada eksistensi manusia yang kongkrit (aku, kamu, dia), tidak pada esensi manusia pada umumnya. Manusia pada umumnya itu tak ada, abstrak. Yang ada itu ya orang ini dan orang itu. Jadi, esensi seseorang ditentukan oIeh selama eksistensinya (keberadaannya) di dunia. Tidak Iebih.
Tokoh: F. Nietzsche, S. Kierkegaard, K. Jespers, Heidegger, Sartre.

FENOMENOLOGI Fenomen (gejala) dan kenyataan harus dikenali dengan intusisi, bukan dengan argumen, konsep atau teori. Fenomenologi adalah metode filsafat, bukan ajaran filsafat. Banyak berhasil dalam bidang epistemologi, psikologi, antropologi, studi agama, dan etika.
 Caranya: gejala yang diamati diabstaksir (dilepas sifat-sifat yang tak hakiki), maka gejala itu akan ‘berbicara’ sendiri, dan bahasa itu kita mengerti berkat intuisi.
 Biarkan kenyataan itu ‘bicara’ sendiri jangan memaksakan teori tertentu untuk mengenalinya. Toh ia punya hakikat sendiri-sendiri, Gunakan intuisi untuk menangkap hakikatnya. Tokoh: F. Husserl, M. Scheler.

PRAGMATISME Lahir dan terutama berkembang di AS tahun 1900. Sesuatu dianggap benar dan baik itu tergantung manfaatnya. Kalau ada gunanya, benarlah itu, kalau tidak ada gunanya salah dan buruk. Ide-ide tidak bersifat benar atau salah, melainkan dibenarkan atau disalahkan oleh tindakan tertentu. Sepeti kita mengenal pohon dan buah-buahnya, demikian pula kita mengenal suatu
konsep dan konsekuensinya. Kalau konsekuensi itu baik, maka teori atau konsep itu baik, karena itu berguna. Terhadap sesuatu tidak perlu ditanyakan ‘apa itu’,
 melainkan ‘apa gunanya’ atau untuk apa’. Tokoh: W. James (1842-1920), J. Dewey (1859-1914)..

NEO-KANTIANISMC DAN NEO-TOMISMC Beberapa aliran filsafat periode terdahulu lahir kembali, yaitu skolastik, filsafat Kant, dan filsafat Hegel. Yang terpenting adalah Neo-Kantianisme dan Neo-Tomisme.
Neo-Kantianisme berkembang di Jerman. Dalam aliran ini filsafat dianggap sebagai epistemologi dan kritik ilmu pengetahuan. Tokohnya E. Cassirer (1874- 1945), Hegel. Rickert (1863-1936), dan H. Vaihinger (1852-1933).
Neo-Tomisme berkembang di negara-negara Katolik Eropa dan Amerika. Mula-mula konservativ, tetapi berkat pengaruh filsafat Kant, dengan eksistensialisme dan ilmu pengetahuan modern menjadi aliran penting dan berpengaruh.
Tokohnya J. Marechal S.J (1872-1944), A. Sertilianges (1863-1948), dan J. Maritain (1882-1973).

FILSAFAT ANALITIS (ANALITIC PHILOSOPHY, LINGUAGE PHILOSOPHY) Berkembang di Inggris dan AS. Menurutnya tugas filsafat adalah menyelidiki ‘language game’, menunjukkan aturannya, menetapkan logikanya dsb.
 Masalah-masalah flisafat, teologi dan sains sering timbul karena penggunaan bahasa yang tak benar (rumit, bertele-teel dsb). Dengan analisa bahasa dapat ditunjukkan semua itu karena penggunaan bahasa yang tak sehat.
Tokoh: L. Wittgenstein (1889-1951).

STRUKTURALISME Setiap hal tensusun oleh ‘pola-pola dasar yang tetap’ (pattern). Filsafat menyelidiki ‘pattern’ itu, meliputi filsafat, gejala agama, psikiatri, politikologi, budaya, dan seni. Tokoh : Levi – strauss, J. Lacan, M. Foucault.

Filsafat barat zaman modern

FILSAFAT BARAT JAMAN MODERN


a. Renaissance Dimanakan jaman Renaissance (kelahiran kembali.), karena kala itu kebudayaan klasik Yunani dan Romawi dihidupkan kembali. Kesusateraan, seni, dan filsafat mencari inspirasi dari dan warisan Yunani-Romawi. Seperti kita ketahui Abad Tengah telah menenggelamkan semangat kreatif yang pernah ditunjukkan masa Yunani dan Romawi 5 SM. Setelah terkubur hampir 1000 tahun lamanya, orang mulai merindukan kembali semangat Yunani.

 Jaman Renaisance terjadi tahun 1400 s.d 1600, dengan corak antroposentnis (mengulang tema klasik ‘Gneorhi Seauthon’ dari Socrates,. Tidak lagi kosmosentris seperti jaman Patristik-skolastik atau theosentris Abad Tengah, melainkan perhatian pada manusia terutama aspek rasionya.Tokoh jamannya adalah N. Macchiavell (1469-1527), Th. Robbers (1588-1679), F. Bacon(1561- 1626), Th. More (1478-1535)..

 Pembaharuan terpenting pada renesanse adalah ‘antroposentrisme’nya. Pusat pemikiran tidak lagi kosmos, seperti pada jaman Yunani kuno, atau Tuhan, seperti dalam Abad Pertengahan Eropa, melainkan manusia. MuIai saat itu manusialah yang dianggap sebagai titik fokus kenyataan.

b. Jaman Barok Perhatian pada kemampuan akal Iebih ditekankan. Sebagian besar filsufnya adalah matematikus, yang menggunakan matematika sebagai dasar filsafatnya. Diharapkan hasilnya juga pasti. Tokohnya:
- Rene Descartes (1596-1650), filsuf Perancis: ‘Bapak Filsafat Modern’. ‘cogito ergo    sum’ hasil dari metodenya: skeptis-metodis.
- Baruh Spinoza (1632-1677), filsuf Belanda, dengan faham Panteistik.
 - George Leibniz (1646-1710).

c. Jaman Pencerahan Lazim pula dinamai Aufklarung (Jerman), Enlightenment (Inggris), atau jaman Fajar Budi. Dinamakan demikian karna setelah semakin rasional, manusia kini sudah jadi dewasa dan tercerahkan.
 Ditandai oleh I. Kant (Jerman) dengan semboyan ‘Shapire Aide!’ (beranilah berpikir). Dia juga yang menciptakan sintesa dari rasionalisme dan empinisme, dan dianggap filsuf terpenting jaman modern.
 Tokoh-tokohnya di lnggris umumnya empirisme, seperti J. Lock (1632- 1704), G. Berkeley (1684-1753), D. Flume (1711-1776), dan di Prancis  JJ. Rousseau (1712-1778).

d. Jaman Romantik Filsuf besar jaman ini terutama berasal dari Jerman, yaitu J. Fichte (1762- 1814), F. Schelling (1775-1854), dan G.Hegel (1770-1831). Alirannya disebut Idealisme. Inti fahamnya: yang penting adalah ide-ide, bukan dunia materi sebagaimana faham materialisme. Tokoh terpenting adalah F. Hegel, yang banyak mempengaruhi abad 19 dan 20 kemudian.

Friday, December 7, 2018

ZAMAN HELENISME,ZAMAN PATRISTIK, DAN SKOLASTIK


ZAMAN HELENISME

Helenisme berasal dari ‘hellas’ = Yunani. Maksudnya, kebudayaan Yunani yang membanjiri seluruh wilayah kerajaan Iskandar Yang Agung, yang membentang dari India Barat hingga Mesir.
 Lalu-lintas intelektualnya terpusat di Athena (Yunani), Alexandria (Mesir), Antiochia (Syiria, Syam)
Kala itu ada 3 aliran filsafat yang ternama:
 1. STOISME (Zeno, 333 SM). Ajarannya etis, bahwa manusia akan bahagia bila tindakannya didasarkan pada rasio sehat, sesuai akalbudinya (rasional), tidak emosional. Dalam keadaan ia akan mencapai apa yang disebut ‘apathea (keadaan bebas, tanpa beban).
2. EPIKURISME (Epikuros, 341 SM). Ajarannya etis. Dikatakan, manusia harus memiliki kenikmatan sebanyak-banyaknya, tetapi kenikmatan tidak boleh memiliki kita. Itulah kebahagiaan, yakni sikap bijaksana untuk dapat membatasi diri.
 3. NEO-PLATONIS (Plotinos, 205-270 SM), filsuf MESIR. Filsafatnya kondang dengan sebutan EMANASI. Alam, katanya, adalah pendleweran atau tumpahan (emanasi) dari Yang Esa dan yang kembali pada-Nya. Ini terjadi karena adanya ‘eros’ (kerinduan pada Ilahi).


ZAMAN PATRISTIK DAN SKOLASTIK (400 1500 M)

Ini adalah jaman para Bapa Gereja dan sekolah-sekolah biara. Terjadi pada penghujung Jaman Kuno dan Abad Pertengahan, yang memang menunjukkan kuatnya dominasi gereja / iman kristiani. Masa emasnya dicapai pada era patristik dan skolastik, selain oleh besarnya pengaruh dari para filsuf muslim dan yahudi, terutama pada periode yang mempersiapkan Skolastik, yaitu sekitar tahun 900 dan 1200.

a. Zaman Patristik
Patres (Latin) = Bapa Gereja, pater. Dibagi Patristik Yunani dan Patristik Romawi.
 - Patristik Yunani (Patristik Timur), dengan para tokoh: Clemen dan Alexandria (150-215) Origenes (185-254) Gregorius dari Naziane (330-390) Gregorius dari Neza (3 35-394) Basilius (330-3 79) Dionysios Areopagita (± 500)

 - Patristik Latin (Patristik Barat), dengan tokoh: Helarius (31 5-367) Ambrogius (3 39-397) Hieronymus (347-420) Agustinus (3 54-430) Umumnya ajarannya dipengaruhi filsafat PLOTINUS, dengan ciri khas membela gereja dan serangan orang ‘kafir’. Visi filosofisnya sama yakni rnenunjukkan bahwa iman sesuai dengan pikiran-pikiran terdalam manusia.

b. Zaman Skolastik Setelah kurang lebih 1000 tahun pikiran Plotinus mengharu-biru   blantika filsafat, mulailah ia tergesar oleh Aristoteles yang dikenalkan oleh para filsuf Islam macam Avecina (980-1087), Mamonides, dan terutama Averroes (1126- 1198) yang kondang dengan sebutan ‘Sang Komentator’ bagi ‘Sang Filsuf, Aristoteles.
Mengapa disebut Skolastik (Bhs. Latin: scholasticus = guru) Karena filsafat kala itu mulai diajarkan di sekolah-sekolah biara dan universitas dengan kurikulum tetap.

Tokohnya antara lain Thomas Aquino (1225-1274), Bonaventura (1217- 1274),  Yohanes Duns Scotus (1266-1308), Albertus Magnus (12001280). Tema pokok ajaran mengenai hubungan iman-akal, eksistensi Tuhan, antropoingi, etika, dan politik.

Filsafat jaman keemasan yunani

JAMAN KEEMASAN YUNANI FILSAFAT
 Yunani mencapai puncak pada era SPA (Socrates Plato Aristotle). SOCRATES muncul dengan seruannya yang termasyhur: ‘gnothi seauton’ (kenalilah dirimu sendiri). Sejak itu pemikiran filsafat lebih mengarah pada hakikat manusia, alias berubah dari corak kosmosentris ke antroposentris. Soerates tidak meninggalkan karyanya dalam bentuk pustaka., kecuali kemudian nanti ditulis oleh muridnya. Karya filsafatnya tumbuh melalui kegiatan dialog intensif. Dari dialog tersebut terkuaklah hakikat keadilan, kebenaran, kebahagiaan dan sebagainya. Metodenya demikian lain disebut ‘meiutika tekhne’ (teknik pembidanan), yakni bidan bagi lahirnya kebenaran atau hakikat.
 Cara dialog demikian menyebabkan sikap kritis, karena setiap pernyataan diperdalam maknanya dengan selalu ditanyakan kembali. Ini pulalah yang menyebabkan pemerintah setempat menganggap Socrates telah meracuni pikiran massa kala itu hingga harus membayarnya dengan dihukum menenggak racun. Ia getol menekankan pentingnya akal-budi. Salah satu ajaran pokonya mengatakan bahwa akal-budi merupakan norma penting bagi tindakan manusia. Kebahagiaan seseorang karenanya adalah tergantung pada baik tidaknya pengetahuan yang dimiliki.
 PLATO adalah murid Sokrates yang menuliskan karya-karya gurunya. Filsafatnya yang terkenal adalah tentang ‘dunia ide’. Dunia yang sesungguhnya adalah dunia ide yang sifatnya tetap dan abadi. Dunia nyata ini sebenannya hanya bayangan dari dunia ide, maka sifatnya maya dan berubah-ubah. Manusia sering salah sangka dengan ini, sehingga pengetahuannya atas apapun selalu keliru karena berangkat dari dasar yang salah.
 Filsafatnya ia gambarkan dengan “The Story of the Cave Man”. Filsafatnya merupakan jalan tengah antara Heraklitos (bahwa segalanya berubah) dan Parmenides (segalanya tetap). Yang tetap itulah ‘dunia ide’, yang berubah-ubah adalah dunia nyata ini. Filsafat Plato umumnya bersifat khayali, idealis. Karyanya amat bisa meliputi logika, epistemologi, etika, antropologi, kosmologi dan estetika. Bersama Socrates ia mempengaruhi Filsafat Barat selama kurang-lebih 2000 tahun.
 ARISTOTELES adalah murid Plato yang menjadi penasihat Iskandar Yang Agung (Dzul Qornain). la tak sependapat dengan Plato mengenai ‘dunia ide’. Menurutnya ‘dunia ide’ bukan di dunia sana tapi justru ada di dunia sehari-hari kita, yakni berada pada benda-benda. Setiap benda, katanya, selalu terdiri hyle (materi) dan morfe (bentuk). Meskipun sudah ada materinya (bahan), benda tak kan berwujud bila tak ada bentuknya (morfe). Morfe inilah yang menjadi ide keberadaan benda-benda. Jadi ia nyata ada di dunia ini.
 Pikiran Aristoteles dikenal sistematis dan mendalam. Karyanya meliputi bidang biologi. Etika, IPA, metafisika, bahasa dan terutama logika. Teori-teorinya masih dipakai sampai kini.

Thursday, December 6, 2018

RPL (Rekayasa Perangkat Lunak)

RPL(Rekayasa Perangkat Lunak)
Rpl adalah bidang keahlian yang mempelajari bagaimana cara kita mengembangkan suatu perangkat lunak.Dan RPL ini adalah salah satu konsentrasi bagi jurusan Teknik Informatika
Dalam perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Maka dari itu bagi kalian yang dari jurusan tersebut kalian wajib membaca artikel ini sampai selesai karena disini kita akan membahas habis apa itu  Rekayasa Perangkat Lunak.

Rekayasa Perangkat lunak
   Ialah pengubah perangkat lunak itu sendiri guna mengembangkan,memelihara,dan membangun kembali dengan menggunakan prinsip rekayasa untuk menghasilkan peraangkat lunak yang efisien dan efektif untuk pengguna.
Sudah jelas kan pengertian diatas itu bahwa RPL itu adalah Subjek.jadi kita tidak membahas subjekny tapi kita akan membahas lebih mengacu kepada Objeknya.Apa Objeknya? Yaitu PERANGKAT LUNAK.

PERANGKAT LUNAK
Perangkat lunak atau peranti lunak (bahas  inggris; software) adalah istilah atau sebutan khusus untuk sejumlah alat-alat atau data-data yang di format terus dilihat secara digital atau kasat mata yaitu termasuk program computer.
Pembuatan peraangkat lunak itu sendiri memerlukan ‘bahasa pemograman” yang ditulis oleh seorang pemograman untuk selanjutnya dikompilasi dengan aplikasi computer sehingga menjadi kode yang bisa dikenali oleh mesin hardware.

Perkembangan Perangkat lunak itu sendiri dibagi menjadi 4 Era yaitu:
      1.Era Pioner: Sambungan-sambungan kabel ke antar bagian dalam computer.Cara lain dalam mengakses computer adalah menggunakan punched card yaitu kartu yang di lubangi.(contoh ; ENIAC)
      2.Era Stabil: Sistem basis data,yang memisahkan antara program (pemroses) dengan data (yang di proses) dan mampu menyelesaikan banyak pengguna (multi user) secara cepat /langsung (real time).
      3.Era Mikro: Automisasi mengarah ke suatu jenis kecerdasan bantuan.
      4. Era Modern: Tingkat kecerdasan semakin meningkat,mulai bisa mengenal suara dan gambar, Contoh:Telepon,Tv,AC/

    Macam perangkat lunak dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1.Perangkat Lunak Sistem
  Merupakan software yang mengelola perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan computer.Contoh: DOS,Macintosh,Windows,dll
2.Perangkat Lunak Bahasa Pemograman
   Merupakan software yang berfungsi untuk membantu melakukan pembuatan program aplikasi computer.Contoh:Visual Basic,C++,dll
3.Perangkat Lunak Aplikasi
   Merupakan software yang berfungsi untuk membantu melakukan berbagai tugas perkantoran/ 
aktivitas sehari-hari.Contoh:pengelolah kata,pengolah gambar,lembar sebar,dll.

Struktur kalimat dan gaya kalimat Bahasa Indonesia

2.1  Struktur Kalimat dan Gaya Kalimat
Kalimat adalah satuan pikiran atau perasaan yang dinyatakan dengan subjek dan predikat secara logis.Dalam karangan,kalimat merupakan satuan yang terkecil; dalam analisis gramatikal,satuan yang terbesar,di samping yang lebih kecil; frasa dan klausa.

2.2  Jenis Kalimat
Kalimat menjelaska pikiran dan perasaan pembicara atau penulis.Jenis pikiran dan perasaan berbeda-beda; alasan berkomunikasi juga berbeda-beda.Tidak mengherankan jenis kalimat juga berbeda-beda.Penggolongannya dapat didasarkan pada maksudnya,strukturnya,dan bentuk retorikanya.

Kalimat Menurut Maksudnya
Menurut fungsinya,jenis kalimat dapat diperinci menjadi pernyataan,pernyataan,perintah,dan permintaan,dan seruan.Dalam bahasa lisan,intonasi yang khas menjelaskan kapan kita berhadapan dengan salah satu jenis itu.Dalam bahasa tulisan,perbedaan dijelaskan oleh bermacam-macam tanda baca.
a. Kalimat Pernyataan (kalimat deklaratif)
Pernyataan “menyatakan” sesuatu dengan lengkap pada waktu penutur ingin menyampaikan informasi kepada lawan berbahasanya(intonasi menurun: tanda titik),Misalnya,kami sudah ditatar.


b. Kalimat Pertanyaan (kalimat introgatif)
Pertanyaan “bertanya” atau “meminta”.Kalimat ini di pakai jika penutut ingin memperoleh informasi atau reaksi(perbuatan,jawaban) yang diharapkanya (intonasi meningkat,menurun; tanda tanya).Pertanyaan sering diawali oleh kata tanya;,apa,kapan,bilamana,siapa,yang mana,bagaimana,dimana,mengapa,berapa.Misalnya, Kapan Saudara datang? Bagaimana membuat pesawat itu? Pukul berapa sekarang?

c. Kalimat Perintah dan Permintaan (kalimat imperatih)
Perintah “menyuruh” atau “melarang” orang berbuat sesuatu(intonasi menurun: tanda titik atau tanda seru).Perhatikan pemakaian-lah,sudilah,sukalah,jangan.Misalnya, Bukakanlah pintu.Sukalah menjawab surat ini dalam waktu dekat.Jangan rebut.



d. Kalimat Seruan (kalimat ekslamatif)
Seruan “mengungkapkan” perasaan yang kuat atau yang mendadak.Dalam karangan yang baik kalimat seruan jarang dipakai(intonasi meningkat,menurun: tanda seru atau tanda titik).Misalnya,Bukan main,cantiknya.Panasnya, hari ini!


2.3 Jenis Kalimat Menurut Sturuktur Gramatikalnya
Menurut strukturnya,kalimat berjenis(simpleks) dan majemuk (kompleks).Yang majemuk  dapat bersifat setara(koordinatif),
Tidak setara(subordinatif),ataupun campuran(koordinatif subordinatif).Semuanya dipakai dalam karangan yang baik sesuai dengan pokok pikiran yang diajukan.Gagasan yang tunggal dinyatakan dalam kalimat tunggal; gagasan yang bersegi-segi diungkapkann dengan kalimat majemuk.


2.3.1 Kalimat Tunggal (Simpleks)
           Kalimat tunggal terdiri atas satu objek dan satu predikat,tetapi yang masing-masing dapat berupa bentuk majemuk.Misalnya,Amir (dan saya) menulis (dan membaca),Kami bekerja bakti,Mereka menonton film di tengah kota.

2.3.2 Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara terdiri atas dua suku kalimat (klausa),atau lebih,yang bebas atau lebih.Tanda koma  memisahkan suku kalimat itu jika subjeknya berbeda,jika kata penghubungnya menunjukan pertentangan,atau jika suku sama pentingnya (sejumlah kalimat tunggal) dituangkan kami rata-rata masih muda,tetapi warga RT Kampung Jati pada umumnya tua-tua.Kami membaca,dan mereka bermain pingpong.

2.3.3 Kalimat Majemuk Tak Setara (Bertingkat)
Kalimat majemuk tak setara terdiri atas satu kalimat yang bebas dan suku kalimat atau lebih yang tidak bebas.Jalinan kalimat jenis itu menggambarkan taraf kepentingan yang berbeda-beda di antara unsur gagasan yang majemuk.Inti gagasan dituangkan ke dalam suku induk,sedangkan pertaliannya dari sudut pandang waktu,sebab-akibat,tujuan,dan syarat isi dengan aspek gagasan yang lain,yang terungkap dalam suku anak,akan ternyata dari tata susunan.Misalnya,Karena sudah malam,kami ingin pulang.Para pemain boleh beristirahat jika sudah lelah.Ketika di Jakarta,saya berkenalan dengan rekan dari daerah lain
.
2.3.4 Kalimat  Majemuk Campuran
Kalimat jenis ini terdiri dari dua suku bebas atau lebih (sifat kesetaraannya) dan satu suku terkait atau lebih (sifat kesetaraannya).Misalnya,Karena sudah malam,kami berhenti dan semua kawan kami langsung pulang.Kami pulang,tetapi semua kawan kami masih tinggal karana belum selesai pekerjaannya.


2.4 Jenis Kalimat Menurut Bentuk Gayanya (Retoriknya)
Bentuk retoriknya di sini berarti rancangan,gaya,tata susunan,atau   arsitektur kalimat yang menentukan efeknya terhadap pendengar atau pembacanya.Kalimat yang secara gramatikalnya sudah baik belum tentu memuaskan dari sudut retoriknya.Unsur kalimat harus dikendalikan dan dikelompokkan;kata yang tepat harus dipilih dan ditata,sehingga hasilnya menunjuk keserasian.Pendek kata,kalimat itu harus efektif.Menurut bentuk retoriknya,kalimat dapat digolongkan jadi kalimat yang melepas (induk-anak),kalimat yang berklimaks (anak induk),dan kalimat yang berimbang (setara atau campuran).

2.4.1 kalimat yang Melepas (loose sentence)
Kalimat yang melepas mulai dengan struktur S-P (atau suku induk) yang diikuti unsur tamabahan yang sifatnya manasuka.Kalimat itu sudah lengkap walaupun unsur tambahan itu dihilingkan.Misalnya,Saya tidak akan datang jika nanti hujan.Kami belajar di aula.

2.4.2 Kalimat yang Berklimaks (periodic sentence)
Kalimat yang berklimaks mulai  unsur tambahan yang diikuti oleh struktur utama (atau suku induk) sehingga membangun keterangan.Kalimat itu baru selesai dan lengkap dengan adanya kata yang terakhir.Misalnya,jika nanti hujan,saya tidak akan datang.Belajar di aula,kami.Di aula,kami belajar,kami di aula.

2.4.3 Kalimat yang berimbang (balanced sentence)
Kalimat yang berimbang ialah kalimat majemuk setara atau campuran yang strukturnya memperlihatkan kesejajaran.Gagasan yang menunjukkan penalaran yang sejalan dituangkan dalam bangun kalimat yang bersimetri. Misalnya,Petatar boleh belajar,boleh belajar,boleh bersantai.Mereka memilih buku ini,atau menghafalkan diktat ini.

2.5 Keefektifan Kalimat
Keefektifan kalimat diukur dari sudut pandangan banyak sedikitnya kalimat itu berhasil mencapai sasaran komunikasinya.Kalimat yang efektif dapat meyakinkan dan menarik perhatian pendengar atau pembaca karena memiliki ciri: keutuhan,perpautan,penegasan,ekonomi,dan variasi.

2.5.1 Keutuhan
Kalimat yang baik mempunyai kesatuan struktur dan kesatuan logika yang jalin-menjalin.Kesatuan struktur di peroleh dengan adanya subjek dan predikat.Jika salah satu tidak ada kita berhadapan dengan penggalan yang bukan kalimat. Kesatuan logika akan nyata jika unsur kalimatnya jelas bertalian.Unsur yang tidak relevan yang dimasukkan merusak kesatuan itu.

   2.5.2  Perpautan
      Perpautan dalam kalimat menyangkut masalah pertalian di antara unsur-unsurnya.Pertalian itu dapat dijelaskan oleh penataan kata,frasa,dan suku kalimat yang tepat.Perpautan itu akan lebih nyata jika (1) pemakaian kata ganti diperhatikan; (2) gagasan yang sejajar dituangkan ke dalam bangun yang sejajar; dan (3) jika sudut pandangan (ragam,orang) tetap,dipertahankan.

  2.5.3  Penegasan
     Penegasan ialah ciri yang berupa pemustan pikiran pada bagian kalimat yang terpenting.Penegaasan dapat dicapai dengan pengubuhan urutan yang lazim,dengan pengulangan,dengan pemilihan ragam tertentu (pasif,aktif),atau dengan menggunakan pungtuasi khusus.

  2.5.4  Ekonomi
     Ekonomi dalam kalimat ialah penghematan dalam pemakaian kata.Hal itu tidak berarti bahwa yang perlu,atau yang menambahkan nilai artistic,boleh dihilangkan.Maksudnya ialah pembuangan kata yang mubazir dan konstruksi yang meliuk-liuk.

 2.5.5 Variasi
         Kelincahan pikiran dan bahasa dinyatakan juga oleh variasi bentuk kalimat yang berurutan.Cara-caranya: (1) pemakaian berbagai jenis kalimat menurut struktur gramatikalnya dan bentuk retorik: (2) pemakaian kalimat yang panjangnya berbeda-beda: dan (3) pemakaian urutan unsur kalimat yang berselang-seling.

Saturday, December 1, 2018

Periodesasi Filsafat Barat Zaman kuno

IMK,-
  1.Para Filsafat Alam(pra Socrates)
       Filasafat dimulai di yunani 6 SM.Kala itu para filsuf mulai menanyakan asal mula (arche) alam,karena itu mereka disebut para filsuf alam.Sebelumnya jawaban mengenai persoalan alam lebih bersifat mitologis.Maka itu terjadilah pergeseran orientasi dan mitologis ke kosmologis.
       Pada jaman ini beberapa filsuf berusaha menjawab 'arche' alam.Thales berpendapat unsur hakiki dari semesta adalah air.Anaxsimenes menyebut udaralah arche alam.Berbeda dari keduanya,Anaximandros menganggap 'aperion' (sesuatu yang tidak terbatas) sebagai inti alam.Pythagoras menganggap alam pada hakikatnya tersusun dari angka yang ritmis.
    Sedang persoalan alam itu berubah atau tidak,dijawab oleh Herakeitos yang mengatakan bahwa alam pada hakikatnya selalu berubah,mengalir(pantarhei).Sedangkan menurut Parmenides alam selalu tetap tidak berubah.Apa yang kita lihat berubah sesungguhnya berpindahnya suatu ketetapan dalam urutan peristiwa.
2.Jaman Keemasan Yunani 
     Filsafat Yunani mencapai puncak pada era SPA (Socrates Plato Aristotle).Socrates muncul dengan seruannya yang termasyhur:'gnothi seauton'(kenalilah dirimu sendiri).Sejak itu pemikiran filsafat lebih mengarah pada hakikat manusia,alias berubah dari corak kosmosentris ke antroposentris.Socrates tidak meninggalkan karyanya dalam bentuk pustaka.,kecuali kemudian nanti ditulis oleh muridnya.Karya filsafatnya tumbuh melalui kegiatan dialog intensif.Dari dialog tersebut terkuaklah hakikat keadilan,kebenaran,kebahagian dan sebagainya.Metodenya demikian lain disebut 'meiutika tekhne'(teknik pembidanan),yakni bidan bagi lahirnya kebenaran atau hakikat.

Arti Sejarah Filsafat

IMK-,Sejarah Filsafat ialah deskripsi tentang perkembangan pemikiran filsafat yang pernah ada sepanjang sejarah manusia.Mengerti sejarah filsafat saja belum dapat dianggap telah memahami filsafat secara keseluruhan, karena dalam Sejarah Filsafat hanya di bicarakan secara umum bagaimana sebuah faham dan seorang tokoh muncul.
          Karena pengantar historis saja tidak mencukupi,maka diperlukan pengantar sistematis yang membicarakan aliran dan cabang-cabang filsafat.Dan sini akan diperoleh gambaran lebih jelas seorang filsuf,misalnya,termasuk aliran apa dan bagaimana pendapatnya mengenai kosmologi,epistomologi atau cabang tertentu.